Mengenal Lebih Dekat Ustadz Haris Moedjahid ( Seri II ), “Guru Super Nyentrik”
- Anjrah Susanto
- 0
- on Aug 26, 2020
PAZalkasaw.com – Guru yang Super Nyentrik… 😁
Kalau mengenal Ustadz Haris Abu Hamza diatas panggung, tentu akan berbeda manakala mengenal beliau disaat safar atau di momen momen personal beliau.
Aku mau cerita beberapa tentang sosok guru saya yang super nyentrik ini.
Mau?
…
Tepatnya saya lupa bulan apa, yang jelas itu jadwal beliau ngajar kelas benjolan dan jantung di jogja.
Sampai h-2 apa h-3 kami ajak komunikasi beliaunya masih belum fit bener. saya juga tanya sama istri beliau teh Aat Nurhayati konfirmasi sama, belum sehat.
Qodarullah waktu itu beliau mau mengajar materi benjolan, ternyata ustadz haris di uji oleh Allah bagian lehernya membenjol sehingga beliau kesulitan bahkan kesakitan ketika berbicara.
Namun, seorang mujahid pantang menyerah dengan keadaan, beliau tetap hadir ke jogja, kami masih melihat benjolan dilehernya.
Beliau tetap mengajar di kelas dan forum, sampai agak siang beliau sampaikan bahwa rasanya sakit tak tertahankan.
…
Pak Haryanto Bilal Zainul M langsung tanggap dengan keadaan itu, beliau sampaikan ke ustadz apa yang bisa kami bantu?
Ustadz sampaikan, beliau ingin ‘melawan sakitnya’ dengan berkuda. Maka pak bilal pun segera mengajak ustadz haris pergi ke stable kuda terdekat.
Di satu sisi, Aku sebagai pemandu acara kudu mutar otak dengan cepat, mikir ide kreatif apa agar acara pelatihan paz bisa tetap jalan sambil ustadz haris pemulihan kesehatan.
Maka, salah satu tim saya minta maju ke depan untuk sekedar melakukan murojaah atas ilmu yang sudah ustadz Haris Rahimahullah paparkan di depan.
Tak kurang 2 jam ustadz ijin, lalu balik ke panggung sudah dengan kondisi fresh lagi, benjolannya sudah kempes.
Masya Allah. Nyentriknya, beliau paham ilmu benjolan lebih matang dari kejadian ini dan dishare di kelas.
….
Itu baru kejadian pertama.
Ada yang lebih bikin spot jantung kami kami ini (tim manajemen paz al kasaw pusat).
Kejadian lain, kondisi mirip, saya dan pak bilal selalu konfirm ke ustadz haris H-2 kadang H-1 guna persiapan event. Ini beda, jauh jauh hari kita yang dihubungi.
Kali itu kelas basic perdana di surabaya.
Kami dihubungi oleh istri ustadz haris h-7 / h-5/, ustadz jatuh dari kuda. Hilang ingatan, hilang kesadaran, pandangan mata kosong kayak nggak ada isinya sama sekali.
Waduh, pusing saya sama mas Haryanto Bilal Zainul M. Mana event sudah dekat, tak ada pengganti guru yang bisa share ilmu.
Yang ada berdoa dan berdoa sambil tiap hari kontak istri ustadz. Bagaimana kabar, bagaimana progress.
Kami cemaskan kondisi ustadz, duh, ini ilmunya blm banyak yg dibagikan qodarullah terjadi begini.
Alhamdulillah, H-2 / H-1 dikonfirmasi ustadz kondisi sudah siap sudah ready lagi.
+ alhamdulillah dapat pemahaman baru soal autis dan kasus gila dan hilang ingatan.
Masya Allah.
…
Dan pagi tadi, 27 Juni 2020.
Semua sudah dipersiapkan, audio, lighting. Sudah oke semua. tinggal bersihin sedikit noise di audio.
Beliau sudah nulis nulis di flipcart utk materi yang hari ini disajikan. Everything Oke. Segar bugar fresh.
Masya Allah, baru saya pembukaan sekitar 10 menitan, saya cek di monitor beliau nampak ada gangguan kesehatan.
Oke, saya langsung tanggap, paham situasi.
Sehingga saya harus meneruskan sesi presentasi yang sedianya paling 15 menit untuk pembukaan sampai 1 jam di kelas stroke.
…
Ustadz kami konfirmasi melalui istri dan putra beliau, ustadz ingin istirahat dulu. Belum mampu untuk melanjutkan mengajar di hari ini.
Maka, kelas stroke pun kami reschedul sambil menunggu kondisi memungkinkan. qodarullah wa maa syaa’a fa’ala.
…
SAKIT, SAKIT YANG BENAR BENAR BAROKAH
Bahkan, kalau mau dipikir lebih dalam.
Saya tahu persis, alhamdulillah kami sering sharing, dialog dan bicara berdua. Baik secara langsung maupun via media online.
Ilmu syaraf kejepit dan ilmu ilmu paz yang hari ini dinikmati oleh ribuan paztrooper, sejatinya itu lahir dari ‘sakit’, ‘perih’, ‘penderitaan’ beliau melawan sakitnya. Sakit syaraf kejepit, sakit lain lain. Juga sakit orang orang yang beliau tolong.
Pertanyaannya,
“Seberapa sering saya, anda, kita sakit? apakah sakitmu itu jadi manfaat bagi orang lain? atau cukup jadi keluhan pribadimu semata?”
Bagi sosok ustadz Haris Abu Hamza, sakit beliau jadi ilmu paz al kasaw yang detik ini bisa dipelajari online di https://pazalkasaw.com
Sedang sakitmu? Jadi ratapan di facebook? Jadi apa? Masya Allah.
….
Sedangkan beliau, sakitnya jadikan kita semua hari ini menjadi saksinya bahwa syaraf kejepit itu sederhana
Benjolan sederhana, jantung sederhana, autoimun sederhana.
Masalah bayi bayi sangat sederhana. Dan banyak kasus lainnya.
Masya Allah.. Buanyaaaaaak kasus tertangani, awalnya adalah dari rasa sakit yang beliau alami.
Bahkan dari kelahiran anak pertama beliau, 27 tahun kemudian lahir formula persalinan paz maryam, “Jangan ada lagi kaum muslimin yang dilahirkan seperti anak saya dilahirkan oleh orang barat”, Kata UHM
Masya Allah, ketakjuban atas aneka super kenyentrikan ini, dan masih banyak kisah lainnya sebenenarnya yang bisa diceritakan.
…
PENUTUP, DOAKAN YUK.. DI SHOLATMU, DI PUASAMU..
Ringkas kata, Yuk sama sama kita SEMUA doakan agar ustadz bisa segera kembali sehat agar bisa terus membimbing kita dengan ilmu ilmunya.
اللَّهُمَّ رَبَّ النَّاسِ أَذْهِبِ الْبَأْسَ اشْفِ أَنْتَ الشَّافِي لَا شَافِيَ إلَّا أَنْتَ شِفَاءً لَا يُغَادِرُ سَقْمًا
Allāhumma rabban nāsi, adzhibil ba’sa. Isyfi. Antas syāfi. Lā syāfiya illā anta syifā’an lā yughādiru saqaman.
Artinya, “Tuhanku, Tuhan manusia, hilangkanlah penyakit.
Berikanlah kesembuhan karena Kau adalah penyembuh. Tiada yang dapat menyembuhkan penyakit kecuali Kau dengan kesembuhan yang tidak meninggalkan bekas,”
(Lihat Imam An-Nawawi, Al-Adzkar, [Damaskus: Darul Mallah, 1971 M/1391 H], halaman 113).
Saya yakin, momen ini, beliau juga sedang diberi ‘ilmu baru’ melalui sakitnya ini, insya Allah.
Segera sehat tadz, uhibbuka fillah. Barokallah. Jazakallahu khoiron.
Anjrah Ari Susanto
….
NB. Tulisan ini dishare ketika Ustadz Haris Rahimahullah Sakit Diwaktu Akan Menyampaikan Materi tentang Kelas Stroke Online. Status asli ada di fb saya DI SINI